Alat untuk membuat studio rekaman sederhana
Sebetulnya kalau ngomongin alat untuk keperluan rekaman itu terlalu
luas untuk ditulis dengan detail. Gimana enggak, satu brand atau
perusahaan aja bisa ngeluarin puluhan alat (produk) dengan spesifikasi
dan fungsi yang berbeda. Masa saya harus menjelaskan satu persatu
![Huh Huh](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_vOJoMGFMIvP8e9HP5eN_WfpuEhkIrUORgvlsuU2hib37DSJHsdR9sAgLqRg89u4yW0frRdR1OSXAzsFpjdh8oWQaxzAA3HMBqoH_8mTbw0FHluF_FxrysbtA=s0-d)
. Tapi diluar banyaknya alat yang tersedia dipasaran, saya ingin menjelaskan beberapa alat yang mungkin
sebenarnya anda punya dirumah dan ternyata bisa digunakan untuk rekaman "ala" rumahan.
Oh iya, sebelumnya kalau seandainya mas-mas pada mau tanya alat /
produk A atau B atau C, jangan sama saya yah :s kan saya belum pernah
semua alat yang mungkin ditanyakan tersebut :P
Oke, kita kita sudahi saja bertele-telenya, yuk langsung menuju ke topik permasalahan.
Alat / equipment yang dibutuhkan untuk membuat studio rekaman sederhana
yang akan saya bahas disini itu diluar alat-alat instrument seperti
drum, guitar, bass, dsb. Alat-alat tersebut antara lain
1. Komputer
Hehe, masa masih harus dipertanyakan apa gunanya alat yang satu ini :D.
Karena zaman dan teknologi semakin maju dan murah, membuat alat ini
sudah sangat dikenal umum oleh kita, bahkan mungkin hampir setiap rumah
memilikinya :P
Kenapa membutuhkan sebuah komputer, karena studio sederhana yang akan
kita buat disini itu studio rekaman berbasis digita. Jadi alat-alat
analog yang sebelumnya harus dipunya oleh studio-studio rekaman besar,
saat ini sudah disediakan dalam bentuk digital (dalam batasan
tertentu). Nah dengan digitalisasi tersebut akhirnya kita dapat membuat
studio rekaman, alat seperti FX guitar ataupun bass, drum, recording,
editing, mixing, mastering bahkan tunning gitar bisa dilakukan atau
ditemukan di dalam komputer :D
Komputer dengan spesifikasi seperti apa yang harus dipunya untuk membuat rekaman?
semakin tinggi nilai Proccessor semakin baik kualitasnya. titik
![Cool Cool](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_sALfikSqSXAMLF2Tm9OvFBg3EjZEHCuko8YaxoKKPHCQXidhHxRaXYdQv9Np24L9AJv6y3cYltXWUPlG11nEnIz7_YOhsdvq6UEk0jEDjVPnWrdek9Q3cw0vP-2aM-=s0-d)
.
Karena menurut saya tidak ada spesifikasi khusus untuk membuat studio
rekaman berbasis digital, contoh, apabila saya ingin merekam satu buah
suara (1 track), saya ndak perlu komputer dengan spesifikasi high end
kan? Pentium 4 pun sudah sangat cukup
Jadi intinya adalah, pergunakan komputer anda sebaik-baiknya :D
2. Soundcard / conveter / audio interface
Soundcard kalau diartikan dalam bahasa indonesia adalah kartu suara (gk
enak banget yak artinya :s ). Apa sih itu? Terus apa gunanya? Lalu
bagaimana cara kerjanya?
Para sound engineer alias operator rekaman biasanya menyebut istilah
soundcard dengan Audio Interface atau Conveter. Alasan nya sih simple,
karena Audio Interface atau Conveter tidak selalu mempunyai bentuk
sebuaj kartu (card) yang dipasang di motherboard CPU pada sebuah
komputer, soalnya kan banyak sekarang ini banyak Audio Interface atau
Conveter yang berbentuk box hingga berbentuk mixer (external).
Ya... tapi untuk kemudahan disini saya akan menggunakan kata atau istilah
soundcard agar lebih mempermudah dalam menyatukan persepsi :P
Dari berbagai macam soundcard yang beredar dipasaran, soundcard yang
tidak recomended
untuk dijadikan soundcard rekaman adalah soundcard onboard (sebetulnya
soundcard multimedia juga sih). Karena banyak banget kekurangan apabila
memakai soundcard tersebut :-/. Untuk yang baru belajar sih fine aja,
tapi kalau buat serius apalagi buat disewakan jangan pernah berpikir
untuk memakai soundcard onboard dan juga multimedia)
Berikut yang mungkin jadi kekurangan-kekurangan soundcard onboard dan multimedia
Kekurangan-kekurangannya adalah:
- Kualitas untuk merekam suara kurang bagus, banyak nya noise yang
sudah pasti mengalahkan suara yang ingin anda rekam. biasanya soundcard
onboard hanya bisa merekam maksimal 16bit), coba saja dibandingkan
dengan soundcard yang memang di tujukan untuk spesialis rekaman yang
bisa merekam maksimal 24bit bahkan 32bit!. sample rate? biasa nya
soundcard onboard mempunyai sampling rate yang kecil, 44,1Khz, walaupun
ada yang lebih seperti 48Khz namun tetap saja soundcard tersebut tidak
disarankan untuk dipakai rekaman)
- Latency, atau beberapa orang menyebutnya delay. walaupun bisa di
akali dengan driver ASIO4ALL namun tetap saja masih terasa latencynya.
- Koneksi masih menggunakan jack 3,5mm Sedangkan instrumen musik
pakai jack 1/4 atau kabel XLR atau kabel TRS.walaupun bisa diakali
dengan extention, namun belum tentu extention tersebut malah membantu,
bisa saja malah membuat hasil rekaman anda semakin tidak bagus.
- Kualitas AD/DA converter yang tidak di peruntukan untuk rekaman professional
Soundcard khusus untuk dijadikan soundcard rekaman pun memiliki
spesifikasi yang berbeda-beda, mulai dari berapa in/out, berapa khz dan
bit depth, dsb. Bagi anda yang pusing mencari soundcard, terlebih
dahulu pastikan budged yang anda punya, cari beberapa produk yang
sesuai dengan budget, dan banyak-banyak melihat review di google.
Setelah itu saat ketoko (atau membeli online) jangan segan-segan untuk
bertanya, bawel juga gpp, paling nanti diusir hehehe :D
Speaker monitor
Speaker yang berada di studio rekaman itu sangat berbeda dibandingkan
dengan soundcard multimedia yang umum digunakan untuk speaker monitor.
Speaker multimedia itu biasanya sudah mem-boost atau melebih-lebihkan
frequency tertentu, biasanya sih yang di boost itu di bass dan juga
treble (low and high). Nah sedangkan speaker yang berada di studio
rekaman itu speaker FLAT yang "mudah-mudahan" jujur dalam penyampaian
frequency ke sound engineer nya. Untuk mempunyai speaker yang flat
mungkin akan memberatkan kantong anda.
Cara mengakalinya adalah (walaupun tidak di rekomendasikan untuk tidak menggunakan speaker yang tidak flat)
- Kenali speaker anda.
Kenali karakter speaker yang anda punya, apakah speaker anda mem-boost
low frequency ataupun mem-boost high frequency. Karakter speaker anda,
hanya anda yang mengenali dan mengerti. Gunakan feeling dan mulailah
mempercayai speaker anda dikit demi sedikit.
- Sering-sering mendengarkan lagu-lagu referensi anda di speaker yang anda punya.
Karakter speaker anda akan mulai anda hapal seiring dengan waktu.
Sering-sering lah mendengarkan lagu-lagu yang telah direkam, dimixing
dan dimastering oleh para professional.
- Kenali karakter ruang kamar anda.
Tidak dipungkiri, studio-studio professional menggunakan tata ruang
akustik yang telah di perhitungkan dengan baik. Bass trap, difusser,
dan lain-lain akan menghiasi studio-studio mereka. Seperti yang
diterang kan diatas, dengan sering-sering mendengarkan lagu referensi
anda, anda akan lebih mengenal karakter ruangan anda
4. Preamp
preamp digunakan untuk meningkatkan gain signal input sebelum masuk ke
soundcard. bisa juga digunakan untuk coloring. kalau saya menggunakan
preamp untuk mengambil panthom powenya saja. panthom power dibutuh kan
bila kita mengunakan mic condensr untuk rekaman.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfJ04ThbIXzQItAPO0q1XC0OPM6XprLcNzN_7VFd9HIc12KpPyjMdUBcppwkQ62nOzZ6x4UJQWtrtFOf7dSyXWZwwmuKotExBMT4-tUzO3MYysunFgbkN047R6ZJfI0WrdM6lcNxE83FRV/s1600/123.jpeg)
5. Kabel
Jangan anggap sepele soal kabel. Kabel murahan akan membuat hasil
rekaman anda dikalahkan dengan suara noise, dengung dan lain-lain.
Belilah kabel yang bagus bila anda ingin hasil rekaman anda terdengar
layaknya rekaman professional.